CLICK HERE FOR FREE BLOG LAYOUTS, LINK BUTTONS AND MORE! »

Kamis, 28 Juni 2012

Dialah Orangnya :)

Dialah orangnya...
Dialah lelaki sederhana yang penuh dengan canda
Dialah sosok santai penuh ide-ide segar
Dialah pemuda pendiam penuh kejutan
Dialah manusia cerdas yang penuh kreativitas
Dialah si bodoh yang pandai memikat hati
Dialah pahlawan yang tak pernah mau diam
Dialah teman yang sabar dan menghargai kejujuran
Dialah musuh yang paling tangguh
Dialah maling yang berhasil mencuri perhatian
Dialah badut yang selalu menghibur
Dialah pejuang yang tak pernah lelah bertarung
Dialah pengawal yang paling setia
Dialah raja yang bijaksana
Dialah guru yang patut ditiru
Dialah pemimpin yang berwibawa
Dialah orang yang aku sebut jodoh
Dialah orangnya...
:)

Source: ita's personal doc.


Kehidupan Magister

Dulu saat mau melanjutkan studi S2, yang ada di pikiranku adalah bergaul dengan ibu-ibu dan bapak-bapak berumur.
Tetapi ternyata tidak!
Jauh sekali dari bayanganku.
Ternyata teman-teman S2 ku masih muda-muda.
Rata-rata seumuran denganku dan setahun di bawahku.
Jadi rata-rata teman-temanku berumur 24-26 tahun.
Yang berumur 30 tahun ke atas bisa dihitung jari.
Dan hampir semua teman-teman satu angkatanku itu gokil-gokil.
Kalaupun ada yang sudah berumur 35 tahun, tetapi tetap saja kocak.
Memang awalnya sebagian besar teman-teman S2 ku ini serius-serius.
Tapi lama-kelamaan bisa diajak gila juga :D
Aku memang tidak bisa hidup tanpa canda dan tawa.
Aku suka bekerja santai tapi serius.
Santai tapi terselesaikan dengan baik.
Karena itu, kadang aku suka menjahili teman-teman yang terlalu serius belajar.
Pernah aku menjahili teman yang sedang sangat serius belajar, padahal ujian masih seminggu lagi.
(Sepertinya aku sedikit iri melihat teman rajin, jadi aku jahili saja...hihihii - becanda).
Intinya aku memang jahil di kampus.
Waktu itu aku lihat temanku, namanya Jenny, sedang sibuk membolak-balik buku catatannya.
Jenny memang teman seangkatan yang paling rajin dan cerdas.
Dan dia sangat baik hati karena sering membagi ilmunya dan tidak segan-segan menjelaskan kembali materi sulit dari dosen.
Aku bersama beberapa teman mencoba menjahilinya.
Aku mempunyai ide untuk menelfon dia menggunakan nomor Flexi dan berpura-pura sebagai petugas administrasi kampus yang meminta Jenny untuk menghadap ke bagian Tata Usaha (TU).
Petugas administrasi kampus kami bernama Teh Lina.
Setelah menerima telfon palsu itu, Jenny segera bergegas ke bagian TU untuk menghadap Teh Lina.
Kami mengikutinya dari belakang.
Kami melihat dari jendela TU, Jenny menemui Teh Lina yang bingung karena dia tidak merasa memanggil Jenny.
Setelah keluar dari ruang TU, Jenny melihat aku dan teman-teman manahan tawa, dan seketika dia tau bahwa kami mengerjai dia.
Seketika itu juga keluar umpatan dari mulut Jenny "Kurang ajar kaliaaan!", sambil dia ikut tertawa.
Setelah itu kami semua pergi ke kantin bersama untuk makan es krim, dan Jenny memutuskan melanjutkan belajarnya di rumah :D
Karena kejahilanku, sering juga teman-teman membalas dengan menjahili balik.
Seperti suatu saat waktu aku dan teman-teman seangkatan belajar bersama di perpustakaan.
Angkatan kami memang paling kompak dibandingkan dengan angkatan lain.
Seperti biasa, aku belajar sambil mendengarkan lagu-lagu di winamp.
Karena di perpustakaan tidak boleh ribut, maka aku mendengarkan lagu dengan earphone yang terpasang pada laptopku.
Semuanya tekun membaca materi kuliah.
Sesekali berdiskusi jika ada materi yang kurang dimengerti.
Pada saat aku serius membaca slide power point dari dosen di laptopku, tiba-tiba saja salah seorang teman (bernama Zaky) menyambar kabel earphone-ku.
Earphone-ku pun terlepas dari laptop.
Alhasil, lagu The Strokes yang sedang aku dengarkan waktu itu berkumandang lantang di seantero perpustakaan.
Semua mata tertuju padaku.
Aku panik mencoba memasukkan kembali colokan earphone ke laptop.
Tapi karena saking paniknya, colokan itu jadi susah masuknya.
Apalagi lagu "I Can't Win"-nya The Strokes yang nge-beat bikin makin grogi.
Teman-teman seangkatan tertawa melihat aku panik bukan main.
Petugas perpustakaan sudah melotot mendengar keributan memecah keheningan perpustakaan.
Aseeem!!
Bahkan teman-teman masih saja tertawa waktu kami semua memasuki ruang kelas untuk mengikuti kuliah.
Mereka meledekku dengan berkata "ooooooh..Youu can't win...", dengan menirukan nada lagunya The Strokes.
Siaaaaaal!!!
Begitulah seterusnya kami saling menjahili satu sama lain.
Menyebalkan tapi asik! :D
Walaupun aku suka jahil dan terlihat santai, tetapi aku juga bisa diajak serius.
Bahkan aku sebel melihat teman yang tidak bisa diajak serius saat dibutuhkan untuk serius.
Karena itu hanya akan merepotkan orang lain saja.
Pernah pada mata kuliah APTK (Analisis Proses Teknik Kimia), aku mendapatkan teman kelompok yang terlalu santai dan sedikit menyebalkan.
Sebut saja namanya Lia.
Waktu itu satu kelompok terdiri dari 3 orang (aku, Lia, dan Teh Mala).
Kami ditugaskan membuat rangkaian proses pengolahan LNG (Liquefied Natural Gas) dengan bantuan software Hysys dan menganalisisnya.
Susah!
Kadang aku menyesali diri mengambil jurusan Teknik Kimia untuk S2-ku, karena background S1-ku bukanlah Teknik Kimia.
Tapi semua harus dijalani..dan aku hanya perlu berusaha lebih keras :)
Aku bersyukur teman kelompokku adalah lulusan Teknik Kimia untuk S1 mereka.
Jadi sedikit banyak mereka tau mengenai LNG.
Kami bertiga pun membagi tugas untuk membuat laporan.
Walaupun pengolahan LNG dan Hysys adalah hal baru untukku, tapi aku berusaha keras menyelesaikan tugasku dengan baik.
Dan ternyata dugaanku sedikit meleset.
Di saat deadline tugas sudah tinggal 2 hari, Lia yang lulusan Teknik Kimia itu sama sekali tidak mengerjakan bagiannya.
Dia berdalih bahwa dia tidak bisa mengerjakan.
Akhirnya karena deadline sudah dekat, dan kami belum menganalisis prosesnya, maka bagian Lia aku kerjakan bersama Teh Mala.
Tidak hanya satu kali saja Lia tidak mengerjakan bagian tugasnya dengan baik.
Maka aku putuskan untuk sedikit lebih tegas pada Lia.
Aku mengajak Lia berbicara 4 mata.
Aku curahkan semua yang aku rasakan selama satu kelompok dengan dia.
Aku bilang bahwa kita harus bertanggungjawab pada tugas kita masing-masing.
Aku suka mengkritik dan aku suka dikritik, jika memang itu demi kebaikan.
Dan hasilnya, Lia mau mengerjakan bagiannya.
Seperti apa pun hasil kerjanya, aku menghargai, selama dia mau berusaha mengerjakan terlebih dahulu.
Dan pada akhir semester, nilai mata kuliah kami keluar dengan sangat memuaskan..A
Tak mudah mencari nilai A di kampusku ini.Alhamdulillah :)
Di sela-sela rutinitas perkuliahan, kami sering mengadakan acara jalan-jalan satu angkatan.
Kadang angkatan atas dan bawah ada juga yang ikutan.
Kami suka nonton bareng, karaokean, dan liburan.
Yang terakhir kami berlibur bersama di Lembang, 2 hari yang lalu.
Kami menyewa villa di sana.
Fasilitas di villa lumayan lengkap, ada kolam renang, lapangan badminton, meja tenis meja, tempat karaoke, area barbeque, dan meja billiard.
Untuk pertama kali aku bermain billiard sungguhan.
Biasanya aku hanya bermain billiard online di Gamezer :p
Untung teman-teman cowok banyak yang bisa bermain billiard, jadi aku bisa belajar.
Dan ternyata bermain billiard sungguhan tidaklah semudah bermain di Gamezer.
Jangankan memasukkan bola, memegang stick-nya saja aku kesusahan...heheee..
Tapi lambat laun aku pun bisa memasukkan bola dan sepertinya aku ketagihan bermain billiard :)
Selain memainkan segala permainan yang tersedia di villa, kami juga memainkan permainan yang kami bawa sendiri, yaitu Uno!
Seru main Uno bareng-bareng.
Kami membawa Uno Card, Uno Spin, dan Uno Stacko.
Aku paling suka Uno Stacko, dimana kita harus mengambil susunan balok-balok satu persatu secara bergantian dan menjaganya agar tidak ambruk.
Siapa membuat ambruk, dia kalah, dan harus merelakan mukanya dicoret-coret dengan spidol.
Aku pun tak luput terkena coretan.
Coretan spidol hitam berbentuk kumis telah tergores di mukaku.
Sekali lagi..menyebalkan tapi menyenangkan!
Itulah sedikit banyak cerita mengenai kehidupan magister-ku.
Dan sekarang aku dan teman-teman sedang berusaha "meloloskan diri" dari kampus ITB agar segera menyandang gelar Magister Teknik (M.T.).
Bismillah...kita pasti bisa!

Source: ita's personal doc.



Jogja vs Bandung

Source: ita's personal doc.

Jogja dan Bandung...
Dua kota tempat aku menimba ilmu.
Dua kota penuh kenangan.
Dua kota dengan kepribadian yang berbeda.
Pada dasarnya, Jogja dan Bandung sama-sama menyenangkan.
Jogja dan Bandung ibarat Piaggio Vespa dan Honda Scoopy, sama-sama enak dinaiki tetapi masing-masing memberikan kenyamanan tersendiri.
Naik Vespa membuatku merasa menjadi vintage, merakyat, simpel, dan bersahaja.
Sedangkan naik Scoopy membuatku merasa muda, stylish, santai, dan up to date.
Lalu apalagi yang membedakan antara Jogja dan Bandung?
Berikut beberapa perbedaan yang aku tangkap selama tinggal di kedua kota ini...

1. Pengendara sepeda motor wanita
Sekarang, aku harus tinggal di "Paris van Java" untuk melanjutkan studi S2 ku.
Karena aku suka sekali hang out (ngeluyur), maka aku membawa sepeda lipatku ke Bandung untuk menemaniku menikmati setiap sudut kota Bandung.
Namun ternyata aku sadar kalau jarak tempuh berkeliling dengan sepeda sangat terbatas.
Apalagi medan kota Bandung yang naik turun.
Jadi aku putuskan untuk mengangkut sepeda motorku ke Bandung.
Naik sepeda motor lebih menyenangkan dari pada naik mobil.
Bisa merasakan terpaan angin, bisa lebih bebas melihat pemandangan sepanjang jalan, bisa nyelip-nyelip kalau lagi macet, dan mudah parkirnya.
Selama mengendarai sepeda motor di Bandung, aku baru menyadari 1 hal, yaitu ternyata jarang aku temui wanita mengendarai sepeda motor.
Yang lebih sering terlihat adalah wanita mengendarai mobil atau wanita dibonceng laki-laki.
Bahkan menurut survei kecil-kecilan yang aku lakukan pada teman-teman satu kampusku, ternyata dari 30 wanita di kampus ITB hanya 1 orang saja yang berangkat ke kampus menggunakan sepeda motor (survei ditujukan kepada teman-teman wanita yang berangkat ke kampus dengan kendaraan pribadi).
Yang berarti 29 lainnya berangkat ke kampus dengan mobil pribadi.
Padahal tempat parkir di ITB itu amat sangat terbatas.
Bukan hanya tempat parkir mobil, untuk tempat parkir sepeda motor pun sudah sangat penuh.
Oleh karena itu, aku lebih suka ke kampus naik angkot.
Ya begitulah..Entah mungkin karena alasan kenyamanan, keamanan, prestige, atau estetika..tapi memang tak banyak aku temui wanita mengendarai sepeda motor di Bandung.
Lain halnya dengan di Jogja.
Jogja adalah kota penuh keberagaman, namun tetap terjaga rasa kebersamaan.
Itulah salah satu hal yang menurutku membuat Jogja nyaman.
Di Jogja akan dengan sangat mudah kita jumpai wanita mengendarai sepeda motor.
Aku termasuk di dalamnya :D


2. Cewek cantik dengan pacarnya yang "pas-pasan"
Nah untuk yang satu ini mungkin tidak hanya ditemui di Bandung.
Tetapi memang akan lebih mudah ditemui di Bandung :D
Apalagi saat berjalan-jalan ke mall-mall di Bandung, kita akan banyak menemui fenomena cewek cantik berjalan mesra dengan pacarnya (atau entah siapanya) yang berwajah pas-pasan.
Bagaimana dengan Jogja?
Sebenarnya di Jogja juga sama saja.
Tapi yang lebih mungkin ditemui di Jogja adalah bule yang berjalan mesra dengan cewek jawa berkulit eksotis dan tidak terlalu cantik :D
Ini akan mudah kita jumpai di jalan Prawirotaman (daerah penginapan dan tempat nongkrong bule-bule yang berkunjung ke Jogja).

3. S1 di UGM vs S2 di ITB
Inilah kedua tempatku menempuh studi Strata 1 (S1) dan Strata 2 (S2).
Sama-sama kampus terbaik di kota masing-masing.
Walaupun sama-sama hebat, kedua kampus ini mempunyai perbedaan.
Yang membedakan keduanya adalah atmosfer belajarnya.
Paling tidak itulah yang aku rasakan.
Kalau di UGM, setiap selesai kuliah, aku dan teman-teman pergi ke kantin untuk makan sambil mengobrol santai.
Kalau di ITB, selesai kuliah kami ke perpustakaan untuk mengerjakan tugas bersama.
Kalau di UGM, yang sering aku bawa kesana-kemari adalah makanan dan minuman ringan.
Kalau di ITB, yang sering aku bawa kesana-kemari adalah buku-buku tebal karangan Bird, Reklaitis, dan Van Ness.
Kalau kumpul-kumpul bareng temen-temen UGM suka nge-gosipin artis.
Kalau kumpul-kumpul bareng temen-temen ITB suka nge-gosipin penemu hukum termodinamika.
Huuuft!!

4. Pedagang
Coba perhatikan baik-bauk para pedagang kaki lima di Bandung.
Penjual gorengan, penjual gehu, padagang asongan, penjual cilok, penjual batagor, dan penjual kain di Pasar Baru, penjual baju, penjual ayam cobek, dan para penjual-penjual lainnya.
Perhatikan penampilan mereka.
Sebagian besar berpenampilan rapi dan berdandan.
Kaos distro rapi, bukan kaos oblong kumal.
Ada yang memakai kemeja dengan sepatu.
Rambut tertata dengan model terkini.
Memang tidak semuanya demikian, tapi sebagian besar yang aku lihat seperti itu.
Hal ini bagus, karena pedagang terlihat lebih bersih.
Tapi ada tidak bagusnya juga.
Terutama untuk pembeli yang penampilannya ternyata lebih berantakan dari penjualnya.
Bisa-bisa malah pembeli ini disangka penjual oleh konsumen-konsumen yang lain :D (menurut pengalaman seorang teman).
Kalau Jogja?
Ada juga yang rapi...
Tapi sebagian besar tampil seadanya.
Yang penting dagangan laku, penampilan nomor sekian.

5. Pengamen Malam Minggu di Dago vs Malioboro
Jalanan di kota manapun akan lebih ramai di malam minggu.
Saatnya orang berlibur, saatnya orang ngapel ke tempat pacar, saatnya penjual dan pengamen giat turun ke jalan.
Jalan Dago adalah salah satu kawasan yang akan ramai dipenuhi para pelancong di Bandung.
Di sana jugalah akan ramai para pengamen di setiap perempatan.
Namun pengamen di sana bukanlah seperti pengamen-pengamen pada umumnya.
Biasanya pengamen di Jl. Dago adalah para mahasiswa mahasiswi yang ganteng-ganteng dan cantik-cantik.
Mereka bernyanyi bersama layaknya grup paduan suara, karena satu rombongan pengamen ini bisa terdiri dari 5 - 10 orang.
Berbeda dengan pengamen di Jalan Malioboro, Jogja.
Mereka favorit saya.
Makan di lesehan pinggir jalan Malioboro, sambil dihibur lantunan lagu dari pengamen jalanan yang suaranya lumayan.
Mereka membawa alat musik beraneka macam, dari gitar, instrumen perkusi, contra bass, biola, cajon, etc.
Favoritku adalah pengamen di depan penjual gudeg "Terang Bulan", Malioboro.
Gudeg "Terang Bulan" adalah warung gudeg lesehan yang buka di depan toko"Terang Bulan"  :D
Pengamen di situ bisa dibilang pengamen tetap.
Mereka tidak berpindah-pindah.
Pengamen ini terdiri dari bapak-bapak yang masing-masing piawai memainkan alat musik yang mereka pegang.
Dan asyiknya, mereka bisa menyanyi lagu apa saja.
Dari tembang lawas, lagu british, sampai lagu-lagu masa kini, hampir semua bisa.
Semua terserah pengunjung yang request.
Bagaimanapun Jogja memang selalu istimewa...

Untuk sementara ini, hanya kelima point itu yang aku ingat mengenai Bandung dan Jogja secara tidak kasat mata..point-point lainnya akan menyusul seiring berjalannya waktu :p


Senin, 04 Juni 2012

Rasa vs Logika

Source: My own creation

Di saat rasa mengalahkan logika...
Kulihat indah pada seonggok sampah
Mata tertutup oleh tangan-tangan pembuat dosa
Aku terpesona!
...
Di saat rasa mengalahkan logika...
Kucium wangi pada tumpukan ikan mati
Penciuman terhalang harumnya bunga-bunga semu
Aku terpaku!
...
Di saat rasa mengalahkan logika...
Kudengar merdu suara halilintar
Rayuan palsu menyumbat telinga
Aku terpana!
...
Di saat rasa mengalahkan logika...
Kukatakan suka pada pencuri durhaka
Mulut terkunci untuk berkata benci
Aku jatuh hati!
...
Di saat rasa mengalahkan logika...
Kurasa bahagia di kala ku kesepian
Wajah merana membelokkan hati
Aku lupa diri!

Rasa dan logika harus berjalan bersama.
Di saat rasa mengalahkan logika, kita akan tersesat.
Namun di kala logika mengalahkan rasa, kita akan  menjadi egois.
Tuhan menciptakan segala hal dalam keseimbangan.
Wanita tercipta dengan perasaan yang lebih peka.
Lelaki tercipta dengan logika yang dominan.
Lelaki dan wanita digariskan untuk hidup bersama, agar rasa dan logika saling mengingatkan :)

Sabtu, 02 Juni 2012

Masa Kecil Sangat Bahagia

Tidak sedikit orang yang merasakan masa kecil kurang bahagia.
Tetapi tidak demikian denganku.
Aku merasa masa kecilku sangat bahagia :)
Justru sepertinya di saat aku kecil, orang-orang di sekelilingku yang kerepotan :|
Waktu kecil aku bandel sekali.
Tetapi anak kecil bandel itu wajar :|    <--- membela diri
Aku tinggal di sebuah kompleks seperti perumahan.
Teman sepermainanku waktu kecil adalah anak-anak tetangga dekat rumah.
Mereka adalah Nodya, Jantra, Tya, dan Uli.
Nodya dan Jantra adalah kakak beradik.
Nodya 1 tahun lebih tua dariku, sedangkan Jantra 3 tahun di bawahku.
Tya dan Uli juga kakak beradik.
Tya seumuran dengan Nodya, sedangkan Uli 2 tahun lebih muda.
Di antara keempat teman bermainku ini, Nodya dan Jantra yang paling akrab denganku.
Mereka sahabat dekatku.
Kami bertiga lebih sering bermain bersama.
Tya dan Uli hanya kadang-kadang ikut bermain bersama kami.
Aku ingin bercerita sedikit tentang kedua sahabat kecilku ini, Nodya dan Jantra.
Kami bertiga sama-sama suka berpetualang.
Kami menamai kelompok petualangan kami dengan sebutan "Trio JIN"  :D
JIN diambil dari huruf depan nama kami bertiga (Jantra, Ita, Nodya).
Tempat favorit kami adalah pohon belimbing di pekarangan rumahku.
Kami mempunyai kebiasaan mendongeng.
Jadi satu persatu dari kami mendongeng secara bergiliran dengan cerita khayalan masing-masing.
Kadang di tengah-tengah mendongeng, kami kebingungan dengan alur ceritanya :D karena dongengnya benar-benar diceritakan secara mengalir :)
Kami mendongeng di atas pohon belimbing.
Kadang kami naik ke atas atap rumahku.
Makan jambu di sana, lalu turun :)
Trio JIN suka menjelajah ke kampung sebelah.
Menangkap belalang di kebun kosong, membuat rumah-rumahan di kolong jembatan, bermain detektif-detektifan.
Suatu saat kucing Tya hilang.
Kami bertiga bertindak seperti detektif..menelusuri rumah-rumah dan gang-gang untuk mencari bukti keberadaan si kucing.
Kami juga pernah membantu mencari boneka Uli.
Bahkan pernah ada pencurian di rumah tetangga, dan naluri detektif kami ikut mencoba menelusuri jejak pencuri.
Hasilnya?
Sepertinya kami bertiga tidak berbakat menjadi detektif :|
Di akhir bulan Oktober, kami suka iseng merayakan Halloween.
Kami tidak tau makna Halloween.
Yang kami tau, Halloween adalah hari di mana kami bisa seru-seruan berdandan seram dan aneh.
Di Amerika pada waktu Halloween, anak-anak kecil berdandan seram dan mendatangi rumah-rumah untuk meminta permen sambil berteriak "trick or threat!", yang berarti "beri kami permen atau kami jahili!"
Tapi kami tidak melakukannya.
Kami bertiga hanya ikut berkostum seram dan menakuti orang-orang yang lewat di depan rumah =))
Suatu saat kami berkemah di halaman rumahku.
Tya dan Uli juga ikut.
Kami benar-benar mendirikan tenda besar warna biru-merah serta membawa tikar, lampu camping, bantal, selimut, makanan, dan buku-buku komik untuk bacaan.
Malam hari kami tidur di dalam tenda.
Sebelum tidur, kami bergantian mendongeng seperti biasa hingga kami berlima tertidur.
Pada waktu tengah malam kami terbangun karena mendengar suara ribut di luar tenda.
Ternyata itu suara ayah ibu kami semua.
Mereka ternyata mengkhawatirkan kami :D
Waktu kecil, aku nakal dan tidak mau diam.
Aku pernah mencukur alisku separo menggunakan pisau cukur ayah.
Sore hari setelah alisku tinggal separo, kami sekeluarga berkunjung ke rumah eyang.
Waktu itu yangkung (kakek) yang sedang sakit (stroke) sampai tertawa melihat alisku yang tinggal separo :D
Gara-gara kenakalanku, pernah suatu hari kakakku sampai kabur dari rumah naek sepeda ke rumah eyang.
Padahal jarak rumahku ke rumah eyang lumayan jauh, sekitar 12 km :D
Sapa suruh kabur naek sepeda :-< alhasil malah capek sendiri dia =))
Aku juga pernah kabur gara-gara bertengkar sama kakak waktu di rumah eyang.
Waktu itu aku kabur ke sawah.
Rumah eyang di desa, masih banyak sawah.
Aku sembunyi di dalam gubug dekat semak-semak di tengah sawah.
Dari balik semak-semak aku bisa melihat ayah, ibu, dan yangti (eyang putri = nenek) kebingungan mencariku.
Waktu itu rasanya puas banget..dalam hati berkata:
 "Nah bingung kan kalo gak ada aku..sepi kan kalo gak ada aku"  <-- merasa menjadi orang yang sangat berharga >:)
Aku masih bersembunyi, sampai akhirnya ayah, ibu, dan yangti kembali masuk ke dalam rumah.
"Pasti ayah ibu mau mengambil motor, trus mencariku di jalan-jalan", pikirku dalam hati waktu itu.
Aku bertahan di dalam gubug.
Aku menunggu, mengintip dari balik semak-semak..
Tapi tak seorang pun nampak keluar dari rumah eyang.
Hampir 2 jam aku bersembunyi, namun ayah dan ibu tidak mencariku lagi.
Hingga akhirnya aku capek menunggu...dan pulang ke rumah eyang :|
Aku pikir ayah dan ibu akan histeris melihat kehadiranku setelah menghilang beberapa saat.
Tapi ternyata...
Mereka tenang-tenang aja :(( kayak gak terjadi apa-apa :(( padahal kan aku barusan kabuuur :(( ayah ibu tega :-s
:-<
Huufft!
Waktu SD kelas 3, aku pernah berantem sama teman satu kelas.
Namanya Helmi, anak paling gendut dan nakal di kelasku.
Kebetulan rumahnya tidak jauh dari rumahku.
Waktu itu sepulang sekolah, dia sengaja menabrak sepedaku.
Aku marah.
Aku kejar dia dengan sepeda.
Lalu dia berhenti dan menggodaku dengan menjulur-julurkan lidah.
Aku makin marah!
Lalu aku lihat di dekat tempat sampah di depan rumah orang, ada satu plastik besar berisi tomat busuk.
Aku ambil tomat itu satu per satu lalu kulempari si Helmi.
Bajunya jadi kotor semua, merah dan bau busuk :D
Dia berusaha kabur, tetapi aku kejar.
Hingga akhirnya dia muntah-muntah karena tidak tahan dengan bau busuk dari tomat itu.
Keesokan harinya, Helmi takut kalo bertemu denganku.
Dia masih suka nakal dan jahil di kelas...tetapi dia tidak berani lagi menjahiliku >:)
Benar-benar masa kecil yang sangat bahagia :) :)

Jumat, 01 Juni 2012

Goresan Tangan

Pekerjaan dan profesiku sebagai mahasiswi di sebuah jurusan dalam bidang teknik mengharuskanku banyak bekerja dengan menggunakan otak kiri.
Menulis, membaca, menghitung, menganalisis..
Namun demikian, bukan berarti otak kananku menjadi pasif.
Aku suka berkreasi, berkhayal, musik, menggambar..
Sejak kecil aku suka menggambar/melukis.
Alat yang sering aku gunakan adalah pensil, cat air, spidol, dan pensil warna.
Waktu TK, aku sering ikut lomba menggambar, dan sering menjadi juara :)
Waktu SD dan SMP, aku sering menggambar juga...di meja kelas..atau lebih tepatnya mencorat-coret meja :| (jangan ditiru)  =))
Waktu SMP aku menjadi Seksi Majalah Dinding Sekolah.
Aku aktif membuat gambar, puisi, cerita, dan kritik-kritik kepada sekolah.
Waktu menginjak SMA, tanganku mulai gatal untuk menggambari dinding kamar tidurku.
Jadilah satu sisi dinding kamarku menjadi media berekspresi :D
Hanya satu sisi dinding saja yang aku jadikan "galeri".
Ada banyak pigura dengan foto-foto hasil hunting, ada lukisan, ada coretan ornamen dinding, serta ada papan tempat menempel puisi, cerita, dan kata-kata mutiara :)
Sedangkan ketiga sisi lainnya aku jaga agar tetap bersih.
Waktu kuliah (S1 dan S2), aku menjadi sedikit "santun" dalam berkarya :D
Aku membeli sketch book.
Jika tangan mulai gatal untuk berekspresi, maka semua aku tumpahkan di dalam sketch book ini.
Aku jarang menggunakan kanvas dan cat minyak, karena pasti ruangan akan menjadi kotor dan berantakan.
Dan pasti akan lebih repot untuk beres-beres setelah selesai berkarya.
Makanya aku memilih sketch book, pensil, dan spidol.
Inilah beberapa hasil goresan tanganku di atas sketch book.

Memancing
Judul: Memancing
Dari awal kuliah S1, aku pengen banget memancing di laut.
Tapi selalu tidak ada kesempatan untuk itu.
Sepertinya memancing di laut itu menyenangkan dan seru.
Kita tidak tau apa yang akan kita dapatkan, karena banyaknya spesies yang hidup di dalam laut.
Berbeda dengan memancing di kolam.
Kita sudah tau isi kolamnya..mungkin lele, ikan mas, kakap, gurameh, atau patin.
Kalau di laut bisa jadi kita mendapatkan ikan pari, paus, hiu, atau putri duyung :| =)) becanda
Sampai saat ini aku belum mendapatkan kesempatan untuk memancing di laut.
Tapi itu harus..suatu saat.. :)

Siput
Judul: Siput
Slow but sure...
Satu hal yang aku pelajari dari hewan siput.
Mereka berjalan sangat lamban, tetapi pasti.
Pasti bergerak, pasti berjalan, pasti punya arah.
Seperti hidup..harus terus berjalan, walau pelan.
Kalau kita diam, kita tidak akan sampai tujuan.
Lebih baik tetap berjalan, walau pelan.
Belajar dari seekor siput :)

Curly
Judul: Curly
Ikal, keriting..
Aku suka rambut ikal.
Terkesan dinamis, kuat, ekspresif, berkarakter, ceria.
Dari sebagian besar orang yang aku temui dengan rambut keriting, memang mempunyai karakter demikian.
Bukan berarti aku tidak suka rambut lurus..
Hanya saja aku memang lebih suka rambut keriting :D



Sexy
Judul: Sexy
Jangan berharap ini adalah gambar porno :D
Ini adalah gambar kendi/guci.
Aku beri judul sexy, karena memang dia seksi :p
Kalau melihat gambar ini, aku seperti melihat sosok wanita setengah baya yang galak, judes, dan suka marah-marah.
Seksi bukan??? Heheheheee...




Harta, Tahta, Wanita
Judul: Harta, Tahta, Wanita
Triple "ta"
harTA, tahTA, waniTA
"ta".. huruf ketiga dalam susunan huruf hijaiyah
ketiga...
Dan memang ada tiga unsur di bumi ini yang banyak dipuja-puja dan sering membuat "gila".
*disambung-sambungin biar keren.. :|  =))
Kantong uang dollar menggambarkan harta.
Kursi dan mahkota menggambarkan tahta.
Simbol gender perempuan menggambarkan wanita.
Dan terlihat di bawahnya, orang-orang memuja-muja ketiganya.

Wajah
Judul: Wajah
Menggambarkan wajah dengan beberapa karakter hewan sebagai pembentuknya.
Angsa sebagai hidungnya.
Kecoa sebagai matanya.
Ikan sebagai bibirnya.
Kelinci untuk anting-antingnya.
Dan kupu-kupu untuk hiasan rambutnya.
Hewan dengan tiga unsur habitat...darat, air, udara.


Chicks
Judul: Chicks
Chick = anak ayam, gadis manis
Tentu saja arti kata "chicks" di sini adalah gadis-gadis manis.
Jelas-jelas gambarnya gadis-gadis yang manis :| bukan gambar anak-anak ayam :-<
Sejak SD aku suka menggambar gadis-gadis dengan baju-baju lucu.
Gambar ini kubuat saat awal kuliah S1, untuk mengenang gambar-gambar sewaktu SD :D

Henna
Judul: Henna
Henna tangan atau mehndi.
Merupakan seni melukis tangan, kaki, atau bagian tubuh yang lain dengan menggunakan racikan dari daun tumbuhan henna/cypress flower.
Belum jelas asal usul henna.
Beberapa ahli sejarah mengatakan bahwa henna berasal dari Timur Tengah, tetapi ada juga yang mengatakan bahwa henna berasal dari India.


Leak
Judul: Leak
Leak merupakan suatu ilmu kuno yang diwariskan oleh leluhur Hindhu di Bali.
Kurang lebih seperti itu penjelasan yang aku dapatkan dari google :D
Leak selalu diidentikkan dengan sosok besar berwajah seram, rambut lebat, mata melotot, dan taring besar.
Aku sendiri belum pernah melihat sosok leak.
Tetapi dari hasil imajinasiku, leak mungkin berwajah seperti ini :) (mulai sok tau).
Sebenarnya aku menggambar ini secara tidak sengaja.
Aku asal mencorat-coret saja.
Mengalir...
Dan akhirnya hasilnya seperti ini.
Dan iseng-iseng aku namai Leak :D
*gubrak*

My Own Batik
Judul: My Own Batik
Pada 2 Oktober 2009, batik telah ditetapkan oleh UNESCO sebagai Warisan Kemanusiaan Untuk Budaya Lisan dan Non-bendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity).
Indonesia sendiri mempunyai beraneka ragam batik yang berasal dari penjuru daerah.
Ada batik Pekalongan, Solo, Jepara, Bali, Madura, Aceh, Cirebon, Malang, Banten, Kediri, Kudus, Minangkabau, Banten, Tasik, Lasem, Tulungagung, Brebes, Banyumas, dan masih banyak lagi.
Bayangkan betapa Indonesia sangat kaya akan budaya dan keseniannya.
Aku cinta Indonesia :x

Musim Gugur
Judul: Musim Gugur
Ada cerita menarik di balik pembuatan gambar ini.
Karena gambar ini aku buat bersama keponakanku yang masih berumur 6 tahun.
Waktu itu aku iseng meminta adek keponakan untuk membuat coretan di sketch book-ku.
Dia membuat goresan asal yang berbentuk abstrak.
Tugasku adalah melanjutkan goresan itu menjadi sebuah gambar yang bercerita.
Dan inilah hasilnya..."Musim Gugur"
Coretan adek keponakanku menjadi bagian kaki kiri dari gambar seorang lelaki yang berjalan di antara daun-daun yang berguguran.
Aku gambarkan lelaki itu sebagai sosok yang konyol, kolot, dan aneh.
Lihat saja...di musim gugur, dia masih saja membawa payung :D

Caterpillar
Judul: Caterpillar
Ulat adalah binatang yang paling bikin aku geli.
Pernah aku membanting piring hanya gara-gara temanku menggoda dengan berteriak "ulaaaat!!"
Pernah juga aku berlari-lari mengejar kakakku karena ada ulat keciiil di lengan bajuku.
Ibu dan kakak juga geli melihat ulat, apalagi ulat bulu.
Dan ini merupakan bentuk terapi untukku..yaitu menggambar ulat :D
Berharap dari menggambarkannya, rasa takutku berangsur-angsur hilang.
Tapi kenyataanya...sama saja!
Terapi gagal!
Sehari setelah aku menggambar ini, kepalaku terbentur karena berlari-lari ketakutan melihat ulat bulu di pagar rumah :)  :((

Itulah beberapa hasil goresan tanganku.
Masih banyak gambar-gambar yang ada di sketch book-ku.
Tetapi belum sempat aku scan.
Mungkin coretanku tidak begitu menarik, tetapi cukup untuk menuangkan imajinasi yang meluap-luap dalam diriku  :-? bahasanya lebay :-<

*all are my own creation