CLICK HERE FOR FREE BLOG LAYOUTS, LINK BUTTONS AND MORE! »

Kamis, 28 Juni 2012

Kehidupan Magister

Dulu saat mau melanjutkan studi S2, yang ada di pikiranku adalah bergaul dengan ibu-ibu dan bapak-bapak berumur.
Tetapi ternyata tidak!
Jauh sekali dari bayanganku.
Ternyata teman-teman S2 ku masih muda-muda.
Rata-rata seumuran denganku dan setahun di bawahku.
Jadi rata-rata teman-temanku berumur 24-26 tahun.
Yang berumur 30 tahun ke atas bisa dihitung jari.
Dan hampir semua teman-teman satu angkatanku itu gokil-gokil.
Kalaupun ada yang sudah berumur 35 tahun, tetapi tetap saja kocak.
Memang awalnya sebagian besar teman-teman S2 ku ini serius-serius.
Tapi lama-kelamaan bisa diajak gila juga :D
Aku memang tidak bisa hidup tanpa canda dan tawa.
Aku suka bekerja santai tapi serius.
Santai tapi terselesaikan dengan baik.
Karena itu, kadang aku suka menjahili teman-teman yang terlalu serius belajar.
Pernah aku menjahili teman yang sedang sangat serius belajar, padahal ujian masih seminggu lagi.
(Sepertinya aku sedikit iri melihat teman rajin, jadi aku jahili saja...hihihii - becanda).
Intinya aku memang jahil di kampus.
Waktu itu aku lihat temanku, namanya Jenny, sedang sibuk membolak-balik buku catatannya.
Jenny memang teman seangkatan yang paling rajin dan cerdas.
Dan dia sangat baik hati karena sering membagi ilmunya dan tidak segan-segan menjelaskan kembali materi sulit dari dosen.
Aku bersama beberapa teman mencoba menjahilinya.
Aku mempunyai ide untuk menelfon dia menggunakan nomor Flexi dan berpura-pura sebagai petugas administrasi kampus yang meminta Jenny untuk menghadap ke bagian Tata Usaha (TU).
Petugas administrasi kampus kami bernama Teh Lina.
Setelah menerima telfon palsu itu, Jenny segera bergegas ke bagian TU untuk menghadap Teh Lina.
Kami mengikutinya dari belakang.
Kami melihat dari jendela TU, Jenny menemui Teh Lina yang bingung karena dia tidak merasa memanggil Jenny.
Setelah keluar dari ruang TU, Jenny melihat aku dan teman-teman manahan tawa, dan seketika dia tau bahwa kami mengerjai dia.
Seketika itu juga keluar umpatan dari mulut Jenny "Kurang ajar kaliaaan!", sambil dia ikut tertawa.
Setelah itu kami semua pergi ke kantin bersama untuk makan es krim, dan Jenny memutuskan melanjutkan belajarnya di rumah :D
Karena kejahilanku, sering juga teman-teman membalas dengan menjahili balik.
Seperti suatu saat waktu aku dan teman-teman seangkatan belajar bersama di perpustakaan.
Angkatan kami memang paling kompak dibandingkan dengan angkatan lain.
Seperti biasa, aku belajar sambil mendengarkan lagu-lagu di winamp.
Karena di perpustakaan tidak boleh ribut, maka aku mendengarkan lagu dengan earphone yang terpasang pada laptopku.
Semuanya tekun membaca materi kuliah.
Sesekali berdiskusi jika ada materi yang kurang dimengerti.
Pada saat aku serius membaca slide power point dari dosen di laptopku, tiba-tiba saja salah seorang teman (bernama Zaky) menyambar kabel earphone-ku.
Earphone-ku pun terlepas dari laptop.
Alhasil, lagu The Strokes yang sedang aku dengarkan waktu itu berkumandang lantang di seantero perpustakaan.
Semua mata tertuju padaku.
Aku panik mencoba memasukkan kembali colokan earphone ke laptop.
Tapi karena saking paniknya, colokan itu jadi susah masuknya.
Apalagi lagu "I Can't Win"-nya The Strokes yang nge-beat bikin makin grogi.
Teman-teman seangkatan tertawa melihat aku panik bukan main.
Petugas perpustakaan sudah melotot mendengar keributan memecah keheningan perpustakaan.
Aseeem!!
Bahkan teman-teman masih saja tertawa waktu kami semua memasuki ruang kelas untuk mengikuti kuliah.
Mereka meledekku dengan berkata "ooooooh..Youu can't win...", dengan menirukan nada lagunya The Strokes.
Siaaaaaal!!!
Begitulah seterusnya kami saling menjahili satu sama lain.
Menyebalkan tapi asik! :D
Walaupun aku suka jahil dan terlihat santai, tetapi aku juga bisa diajak serius.
Bahkan aku sebel melihat teman yang tidak bisa diajak serius saat dibutuhkan untuk serius.
Karena itu hanya akan merepotkan orang lain saja.
Pernah pada mata kuliah APTK (Analisis Proses Teknik Kimia), aku mendapatkan teman kelompok yang terlalu santai dan sedikit menyebalkan.
Sebut saja namanya Lia.
Waktu itu satu kelompok terdiri dari 3 orang (aku, Lia, dan Teh Mala).
Kami ditugaskan membuat rangkaian proses pengolahan LNG (Liquefied Natural Gas) dengan bantuan software Hysys dan menganalisisnya.
Susah!
Kadang aku menyesali diri mengambil jurusan Teknik Kimia untuk S2-ku, karena background S1-ku bukanlah Teknik Kimia.
Tapi semua harus dijalani..dan aku hanya perlu berusaha lebih keras :)
Aku bersyukur teman kelompokku adalah lulusan Teknik Kimia untuk S1 mereka.
Jadi sedikit banyak mereka tau mengenai LNG.
Kami bertiga pun membagi tugas untuk membuat laporan.
Walaupun pengolahan LNG dan Hysys adalah hal baru untukku, tapi aku berusaha keras menyelesaikan tugasku dengan baik.
Dan ternyata dugaanku sedikit meleset.
Di saat deadline tugas sudah tinggal 2 hari, Lia yang lulusan Teknik Kimia itu sama sekali tidak mengerjakan bagiannya.
Dia berdalih bahwa dia tidak bisa mengerjakan.
Akhirnya karena deadline sudah dekat, dan kami belum menganalisis prosesnya, maka bagian Lia aku kerjakan bersama Teh Mala.
Tidak hanya satu kali saja Lia tidak mengerjakan bagian tugasnya dengan baik.
Maka aku putuskan untuk sedikit lebih tegas pada Lia.
Aku mengajak Lia berbicara 4 mata.
Aku curahkan semua yang aku rasakan selama satu kelompok dengan dia.
Aku bilang bahwa kita harus bertanggungjawab pada tugas kita masing-masing.
Aku suka mengkritik dan aku suka dikritik, jika memang itu demi kebaikan.
Dan hasilnya, Lia mau mengerjakan bagiannya.
Seperti apa pun hasil kerjanya, aku menghargai, selama dia mau berusaha mengerjakan terlebih dahulu.
Dan pada akhir semester, nilai mata kuliah kami keluar dengan sangat memuaskan..A
Tak mudah mencari nilai A di kampusku ini.Alhamdulillah :)
Di sela-sela rutinitas perkuliahan, kami sering mengadakan acara jalan-jalan satu angkatan.
Kadang angkatan atas dan bawah ada juga yang ikutan.
Kami suka nonton bareng, karaokean, dan liburan.
Yang terakhir kami berlibur bersama di Lembang, 2 hari yang lalu.
Kami menyewa villa di sana.
Fasilitas di villa lumayan lengkap, ada kolam renang, lapangan badminton, meja tenis meja, tempat karaoke, area barbeque, dan meja billiard.
Untuk pertama kali aku bermain billiard sungguhan.
Biasanya aku hanya bermain billiard online di Gamezer :p
Untung teman-teman cowok banyak yang bisa bermain billiard, jadi aku bisa belajar.
Dan ternyata bermain billiard sungguhan tidaklah semudah bermain di Gamezer.
Jangankan memasukkan bola, memegang stick-nya saja aku kesusahan...heheee..
Tapi lambat laun aku pun bisa memasukkan bola dan sepertinya aku ketagihan bermain billiard :)
Selain memainkan segala permainan yang tersedia di villa, kami juga memainkan permainan yang kami bawa sendiri, yaitu Uno!
Seru main Uno bareng-bareng.
Kami membawa Uno Card, Uno Spin, dan Uno Stacko.
Aku paling suka Uno Stacko, dimana kita harus mengambil susunan balok-balok satu persatu secara bergantian dan menjaganya agar tidak ambruk.
Siapa membuat ambruk, dia kalah, dan harus merelakan mukanya dicoret-coret dengan spidol.
Aku pun tak luput terkena coretan.
Coretan spidol hitam berbentuk kumis telah tergores di mukaku.
Sekali lagi..menyebalkan tapi menyenangkan!
Itulah sedikit banyak cerita mengenai kehidupan magister-ku.
Dan sekarang aku dan teman-teman sedang berusaha "meloloskan diri" dari kampus ITB agar segera menyandang gelar Magister Teknik (M.T.).
Bismillah...kita pasti bisa!

Source: ita's personal doc.



0 komentar:

Posting Komentar