CLICK HERE FOR FREE BLOG LAYOUTS, LINK BUTTONS AND MORE! »

Kamis, 18 Oktober 2012

M.T vs M.Gz

05.33 AM
#biiip biip biip biiip...hp Nokia jadulku berbunyi

*Q calling...

(*Q dibaca bintangku, yang artinya adalah penerang jiwaku...aw aw ^^ )
Aku: "Assalamu'alaikum..."
*Q: "Wa'alaikumsayang....eh..wa'alaikumsalam.."
Aku: "Uuu.."
*Q: "Jogging sana.."
Aku: "Gak ah..dingin.."
*Q: "Lhah..sekarang masih di kasur?"
Aku: "Masih....sambil nge-check email.."
*Q: "Sambil maen Gamezer pool juga gak?"
Aku: "Heheee...iya.." (malu..ketahuan)
*Q: "Aduuh...jauh2 ke Bandung bukannya ngejar gelar M.T, ini malah ngejar gelar M.Gz....beugh"
Aku: "Heeeee...."

*M.T = Magister Teknik, M.Gz = Magister Gamezer

-____-"

I'm a Sky Lover!

Bintang bersembunyi jika siang menjelang
Matahari sangat takut gelap, hingga tak berani keluar malam
Bulan tak selalu ada menemani bintang dan matahari
Awan datang dan pergi sesuka hati
Hujan dan pelangi saling melengkapi
Halilintar senang memecah kesunyian
Sedangkan salju turun malu-malu
Aurora hanya menyukai kutub utara..hmm selatan juga
Semua yang ada di langit memang selalu menawan
Yaa..Akulah sang pecinta langit

Penggalan syair di atas menggambarkan kekagumanku akan langit.

Salah satu ciptaan-Nya yang sungguh memikat hati.
Kalau semasa sekolah dulu, aku paling suka duduk di dekat jendela.
Kalau bosan melihat guru dan papan tulis, aku memandang langit.
Kadang saat ujian pun aku suka memandang langit.
Seperti aku akan menemukan jawaban ujian dari sana.
Di saat merenung, bosan, kesepian...aku suka memandang langit.
Seakan di atas sana aku menemukan teman.
Di saat bahagia, bersyukur, memohon...aku tengadahkan kepala seraya memandang langit.
Hmmm...aku memang pecinta langit.
Dan inilah beberapa kenanganku dengan sang langit :)


Antara sinar matahari, semburat langit, dan rel kereta api


Langit senja di Alkid, menjelang 17 Agustus 2012


Langit berlapis awan tebal


Hijau dan biru menyatu


Semburat awan yang nampak seperti goresan pensil


Kereeeeeeeeen!


Seperti ada gulungan ombak di atas pegunungan...ew!
Dari balik jendela kamarku

*all are my own documentation (taken from Cipod - my Cheerful Ipod)


Kau Sebut Apa Dia?

Dia bukan orang, bukan juga barang
Dia bukan sesuatu, bukan juga seseorang
Dia bukan benda hidup, tapi mati pun tidak
Dia tak terlihat, tapi selalu ada
Lalu kau sebut apa Dia?
Aku sebut Dia Segalanya

*mengingat segala yang telah Segalanya berikan.....terima kasih Segalanya...terima kasih Tuhan

Senin, 15 Oktober 2012

I Hate Myself

Duduk di tepi jendela, memandang di luar sana
Kulihat betapa setiap manusia berjuang menghadapi takdirnya
Tukang sol sepatu melintasi gang buntu
Mendatangi ibu-ibu yang meninjing sendal tua
Anak kecil digendongannya merengek meminta gula-gula
Di ujung jalan kulihat penjual sayuran
Mendorong gerobak usang penuh dagangan
Di seberang ada anak kos sedang belajar
Dan seorang pembantu menyapu lantai kamar
Kupalingkan pandangan ke pepohonan
Anak-anak burung ramai berebut makanan
Kucing tetangga terihat asik dengan ikan asin curian
Sedangkan apa yang aku lakukan?
Aku masih duduk di tepi jendela
Tanpa melakukan apa-apa...
I hate myself...

#Ada saatnya kita diperbolehkan membenci diri kita sendiri


Minggu, 14 Oktober 2012

Nasi Ayam Setengah-setengah

Kukuruyuuuukkkk....kukuuuuruyuuukkk...
Krucuuuk kruuucuuuk..krucuuuk kruuucuuk...
Pagi hariku disambut dengan suara ayam berkokok dan suara perut kelaparan.
Ew...lapar sekali pagi ini.
Berangkatlah aku ke warung Koboi bersama teman kosku, Teh Aya.
Satu-satnya yang membuat warung ini pantas dijuluki warung Koboi adalah adanya aksesoris western wagon wheel di berandanya.
Jangan berharap menu yang tersedia di sini adalah menu-menu ala cowboy.
Di sini tidak ada caviar cowboy, steak, atau pun chili con carne.
Yang ada di sini adalah pecel, ayam goreng, dan rawon.
Pagi ini aku memilih menu Nasi Ayam, begitu juga Teh Aya.
Satu menu yang belum pernah aku pesan sebelumnya, karena biasanya aku memesan pecel atau rawon.
Sambil menunggu pesanan datang, seperti biasa kami melakukan "brainstorming".
Topik pagi ini adalah kesenjangan sosial.
Ew, berat sekali pembicaraan kami ya..
Ya, kesenjangan sosial...
Di mana pada saat kami anak-anak kos harus berjuang mengumpulkan uang bulanan, ibu kos berjuang untuk membelanjakannya.
Di saat kami menyetorkan 600 ribu untuk sewa 1 kamar per bulan, ibu kos langsung menyetorkannya kepada penjual kacamata yang harganya 800 ribu per kacamata.
Dan ibu kos membeli 2 buah kacamata!
Aw betapa indahnya kesenjangan sosial ini...
...
Yak! Dan akhirnya pesanan makanan kami datang! Nasi Ayam!
Tunggu tunggu....ternyata tidak seperti apa yang aku bayangkan.
Biasanya nasi ayam terdiri dari nasi putih, ayam goreng, lalapan, dan sambal.
Yang ini kok beda..
Mulai dari nasi...nasinya bukan nasi putih, tapi nasi setengah kuning.
Dibilang putih enggak, kuning juga enggak...setengah-setengahlah pokoknya.
Lalu ayamnya pun juga setengah.
Benar-benar setengah!
Paha ayam digoreng kemudian dibelah jadi dua bagian.
Aku dapat paha bagian atas, sedangkan Teh Aya kebagian paha bawah.
Lalu anehnya lagi, kami masing-masing diberi semangkuk kuah.
Rasanya seperti kuah bakso yang ditaburi irisan daun bawang dang bawang goreng.
Ini makanan khas mana ya? Kok aku baru tau...
Benar-benar konsep yang setengah-setengah...
Pelengkapnya berupa irian timun kecil dan sambal seujung sendok teh.
Voila! Nasi Ayam Setengah-setengah ala warung Koboi!
 
Source: ita's personal doc.

*Maaf foto diambil setelah makanannya sudah aku makan setengah ^ ^v


Sabtu, 13 Oktober 2012

Obrolan Anak Kos

Siang ini di ruang tengah...aku dan teman kosku menonton tivi sambil nggosip.
Obrolan mengalir pada sebuah topik yang tidak penting.
...
Aku: "Cewek Bandung mah cakep-cakep ya teh...putih-putih.."
Teh Aya: "Hu uh."
Aku: "Kok bisa gitu ya teh?"
Teh Aya: "Konon katanya karena udara dan air di Bandung tuh mengandung mineral tinggi, bagus buat kulit."
Aku: "Oh gitu..."
Teh Aya: "Hu uh."
Aku: "Aku udah lumayan lama tinggal di Bandung tapi kok gak putih-putih ya teh?"
Teh Aya: "Gimana bisa putih, mandi aja jarang...kulitmu gak kesentuh aer.."
Aku: "...................." (beranjak ambil handuk, masuk kamar mandi)

Come to Mama...

Yeay...hai kamu! Lama tak berjumpa ^ ^
Lama aku tidak  bercerita soal kisah-kisah "tidak penting" dan  "membosankan" denganmu.
Apa kabarnya dirimu? Semoga baik-baik saja  >.<
Kalau kau bertanya kabarku...sejujurnya, aku tidak sedang baik-baik saja.
Bagaimana aku bisa baik-baik saja kalau baru kemarin aku dengar cerita dari teman kampusku mengenai suatu hal bodoh tentang aku.

cringg criing toleloot # bunyi SMS masuk dari HP Samsungku (sebenarnya aku tak yakin bunyinya seperti itu)

1 message received...
Mas Pams: Test test ada orang gak ni? Posisi di mana?
Reply: Positif..posisi di kamar kosan, terkapar. How how?
Mas Pams: Gpp..kapan ke kampus jeng?
Reply: Kapan-kapan.
Mas Pams: Eh seriusan ini..kapan ke kampus. Tuh kamu diomongin sama Pak Aza
Reply: Hah..diomongin apaan??
Mas Pams: Iya..Pas meeting Pak Aza bilang kalo ada anak bimbingannya dia yang gak selesai-selesai proposalnya, namamu disebut-sebut
Reply: Suruh dia nyebut namaku 3 kali, tar aku langsung nongol tepat di depan muka dia
Mas Pams: Set dah...udah kayak jin aja kamu Ta'. Ayo buruan selesein tuh proposal
Reply: Iya..iyaa...emangnya yang belum kelar proposalnya siapa aja di angkatan kita?
Mas Pams: Kamu doank.
Reply: ....... (gak ada reply, aku cuma diam terpaku, tak bisa berkata-kata, lemas)
Mas Pams: Makanya buruan dikelarin tuh proposal
Reply: Ok ok om..makasih infonya yah
Mas Pams: Siiip
....
Reply: Oiya, bilangin ke Pak Aza..jangan lupa hentakkan kaki yang keras waktu nyebut namaku 3 kali
Mas Pams: Edan!

Ok saatnya berhenti "bermain-main".

Sekarang saatnya kembali fokus ke final report!
Kembali membuka folder berjudul Sekolah >> S2 >> Semester4 >> Tesis
Kemarilah tesis...come to mamaaa....
Hiyakss >.< Ganbatte! *pasang iket kepala