Matahari sangat takut gelap, hingga tak berani keluar malam
Bulan tak selalu ada menemani bintang dan matahari
Awan datang dan pergi sesuka hati
Hujan dan pelangi saling melengkapi
Halilintar senang memecah kesunyian
Sedangkan salju turun malu-malu
Aurora hanya menyukai kutub utara..hmm selatan juga
Semua yang ada di langit memang selalu menawan
Yaa..Akulah sang pecinta langit
Penggalan syair di atas menggambarkan kekagumanku akan langit.
Salah satu ciptaan-Nya yang sungguh memikat hati.
Kalau semasa sekolah dulu, aku paling suka duduk di dekat jendela.
Kalau bosan melihat guru dan papan tulis, aku memandang langit.
Kadang saat ujian pun aku suka memandang langit.
Seperti aku akan menemukan jawaban ujian dari sana.
Di saat merenung, bosan, kesepian...aku suka memandang langit.
Seakan di atas sana aku menemukan teman.
Di saat bahagia, bersyukur, memohon...aku tengadahkan kepala seraya memandang langit.
Hmmm...aku memang pecinta langit.
Dan inilah beberapa kenanganku dengan sang langit :)
Antara sinar matahari, semburat langit, dan rel kereta api |
Langit senja di Alkid, menjelang 17 Agustus 2012 |
Langit berlapis awan tebal |
Hijau dan biru menyatu |
Semburat awan yang nampak seperti goresan pensil |
Kereeeeeeeeen! |
Seperti ada gulungan ombak di atas pegunungan...ew! |
Dari balik jendela kamarku |
*all are my own documentation (taken from Cipod - my Cheerful Ipod)
1 komentar:
naluri seni berphoto kamu masih terlihat mempesona....TOP BGT kalau kata anak mall =)) =))
Posting Komentar